Pemerintah Korea Selatan berencana mendirikan stasiun penelitian Antartika keenam di dunia pada tahun 2030 dan menjadi negara Asia pertama yang memimpin penelitian bersama di Samudra Arktik.

Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan Korea Selatan menyampaikan bahwa 'Rencana Dasar Promosi Aktivitas Kutub I' telah dirampungkan dalam sidang kabinet hari Selasa (22/11). 

Untuk itu, pemerintah akan menetapkan kandidat wilayah yang ideal untuk pembangunan pangkalan penelitian di pedalaman Antartika sampai tahun 2027. Pangkalan Antartika yang akan menjadi pangkalan keenam di dunia tersebut direncanakan rampung pada tahun 2030, serta menjadi pangkalan Antartika ketiga Korea Selatan setelah Stasiun Sejong dan Stasiun Jang Bogo.

Selain itu, pemerintah akan menginvestasikan 277,4 miliar won untuk memproduksi kapal pemecah es berbobot 15 ribu ton sampai tahun 2026. 

Kapal tersebut mampu memecahkan es setebal 1,5 meter dengan kecepatan 5,6 km per jam, sehingga dapat menembus Samudra Arktik yang berlokasi di atas 80 derajat lintang utara, yang sulit dimasuki oleh kapal Araon.

Pemerintah Korea Selatan berencana memimpin penelitian bersama Samudra Arktik mulai tahun 2027. 

Menteri Urusan Maritim dan Perikanan Cho Seung-hwan mengatakan bahwa pemerintah akan menjalankan rencana dasar tanpa masalah untuk mencari kunci menghadapi perubahaan iklim dan mengembangkan teknologi mutakhir agar Korea Selatan dapat memantapkan diri sebagai negara terdepan dalam aktivitas kutub.