Harga produksi barang di Korea Selatan terus naik selama dua bulan berturut-turut hingga bulan Oktober. Hal ini disebabkan peningkatan tarif listrik dan gas.
Menurut data dari Bank Sentral Korea Selatan (BOK) pada Kamis (24/11), Indeks Harga Produksi bulan Oktober mencatatkan 120,61 poin, naik 0,5 persen dibandingkan sebulan sebelumnya.
Bulan Agustus lalu indeks ini sempat turun sebesar 0,4 persen sebelum meningkat lagi sebanyak 0,1 persen pada bulan September.
Sebagai perbandingan, di tahun sebelumnya indeks tersebut tercatat naik selama 23 bulan berturut-turut, dengan kenaikan sebesar 7,3 persen.
Gelombang kenaikan ini menyentuh angka 10 persen pada bulan Juni. Sejak bulan Juli hingga Oktober kenaikan mulai melambat.
Kenaikan indeks di Oktober didorong oleh naiknya harga utilitas seperti listrik, gas, dan air yang melonjak sebesar 8,1 persen.
Indeks yang merupakan barometer untuk inflasi ini terus naik selama dua bulan berturut-turut, setelah turun untuk pertama kalinya selama 22 bulan di Agustus.
Kontras dengan hal tersebut, harga produk-produk pertanian dan perikanan turun 7,3 persen dari bulan September.