Pertemuan tingkat menteri forum Agenda Keamanan Kesehatan Global (GHSA) ke-7 dibuka di Seoul, Korea Selatan, pada Senin (28/11) untuk membahas langkah-langkah pencegahan dan penanganan penyakit menular di masa depan pasca pandemi COVID-19. 

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan pertemuan GHSA tingkat menteri hingga Rabu (30/11) dengan mengusung tema "pencegahan penyakit menular serta perlindungan keamanan kesehatan di masa depan". 

Pertemuan forum GHSA kembali diadakan secara tatap muka untuk pertama kalinya setelah 4 tahun sejak pandemi global COVID-19 merebak. 

Ketua KDCA Baek Gyeong-ran mengungkapkan dalam pidatonya bahwa melihat tanggapan pandemi COVID-19 selama tiga tahun terakhir, dibutuhkan sistem kerja sama keamanan kesehatan global untuk bersiap menanggapi penyakit menular baru dan varian virus lain. 

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika Serikat, Anthony Fauci, menegaskan pentingnya investasi untuk pengembangan dan penelitian virus menular, mengutip penelitian untuk vaksin Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) telah menjadi dasar pengembangan vaksin COVID-19.

Sejumlah 200 ahli epidemiologi dari 35 negara anggota GHSA, termasuk Amerika Serikat, Indonesia, dan Uganda, serta dari 10 organisasi internasional termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghadiri pertemuan tersebut.