Memasuki hari ke-9 mogok kerja Serikat Pengemudi Truk Angkut, pemerintah Korea Selatan memperingatkan bahwa perintah untuk kembali bekerja seperti yang dikeluarkan bagi penemudi truk semen dapat dikeluarkan juga untuk para pengemudi truk di industri lain. 

Dalam akun media sosial pribadinya, Presiden Yoon meminta serikat pekerja untuk menghentikan mogok kerja dan membantu mengatasi krisis ekonomi, sembari mengutip inflasi dan krisis energi yang mengguncang ekonomi global.

Menteri Keamanan dan Administrasi Publik Lee Sang-min menyatakan bahwa apabila para pengemudi truk terus melakukan mogok kerja, maka stasiun pengisian bahan bakar di seluruh daerah di Korea Selatan akan mengalami gangguan. 

Ditambahkan pula, pemerintah akan mengeluarkan perintah bekerja kembali jika kerugian di industri lain, seperti minyak sulingan, baja, pengangkutan, dan lainnya, semakin meluas. 

Sementara itu, Serikat Pengemudi Truk Angkut memprotes keras perintah untuk kembali bekerja yang disebutnya sebagai pemaksaan yang dilarang berdasarkan konstitusi. 

Akibat mogok kerja tersebut, 49 stasiun pengisian bahan bakar di seluruh daerah di Korea Selatan mengalami kondisi kehabisan pasokan bensin dan diesel. 

Selama seminggu lalu, jumlah kerugian di industri semen, minyak sulingan, serta industri lainnya mencapai 1,6 triliun won. 

Komisi Perdagangan Adil dilaporkan memulai pemeriksaan mengenai pemaksaan Serikat Pengemudi Truk Angkut kepada para pengemudi truk untuk menolak bekerja.