Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berjanji akan secara aktif mendukung ekspor perusahaan-perusahaan, sebagaimana dikatakannya ekspor adalah pilar ekonomi terpenting, menambahkan bahwa ekspor merupakan tulang punggung ekonomi dan sumber penciptaan lapangan kerja.
Presiden Yoon menyatakan komitmen tersebut dalam upacara peringatan Hari Perdagangan Korea ke-59 yang digelar di COEX di pusat kota Seoul pada Senin (05/12).
Ditambahkannya bahwa ekspor Korea Selatan naik dari sebelumnya peringkat ke-7 global pada tahun lalu, menjadi peringkat ke-6 pada tahun ini. Dilanjutkannya, nilai ekspor Korea Selatan bahkan akan mencetak prestasi tertinggi baru dengan pencapaian lebih dari 680 miliar dolar AS pada tahun ini.
Dalam pidatonya, Presiden Yoon mengungkapkan Korea Selatan perlu mencari jalan keluar dari krisis global yang rumit saat ini melalui ekspor, sebagaimana gejolak harga minyak pada tahun 1970-an dan krisis keuangan global 2008 berhasil diatasi melalui ekspor yang kuat.
Lebih lanjut, Presiden Yoon mengatakan bahwa pemerintah akan terus memberikan segala dukungan untuk mendorong ekspor perusahaan-perusahaan, sehingga Korea Selatan dapat naik ke peringkat kelima negara ekspor terbesar di dunia pada 2026.
Untuk itu, dia berjanji meningkatkan dukungan tambahan besar-besaran untuk kegiatan eskpor, termasuk keuangan, agar eksportir lokal dapat secara aktif merintis pasar global.
Dia juga menyuarakan bahwa kegiatan diplomasi tingkat tinggi ke depan akan berfokus secara menyeluruh pada promosi ekspor perusahaan Korea Selatan.
Menurut Kementerian Perindustrian Korea, volume ekspor Korea Selatan di tahun ini diperkirakan akan memecahkan rekor terbesar dengan pencapaian sekitar 680 miliar dolar AS, sebagaimana ekspor senilai 1 triliun dolar dicatatkan hanya dalam 9 bulan, waktu tersingkat yang pernah dicatatkan.
Korea Selatan juga menempati peringkat ke-6 dalam perdangangan global, naik dua peringkat dari setahun sebelumnya. Pencapaian tersebut diraih berkat pencapaian nilai ekspor tertinggi di tiga sektor, yaitu semikonduktor, otomotif, dan produk minyak, di pasar ASEAN, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan India.