Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji berkomunikasi erat dengan Korea Selatan, menekankan kembali niat memperbaiki hubungan bilateral.
Dalam pidato kebijakan parlemen pada Senin (23/01), Kishida menyebut Korea Selatan sebagai negara tetangga yang penting, di mana kerja sama dibutuhkan untuk mengatasi isu global.
Dia berjanji untuk berkomunikasi erat dengan Seoul untuk memulihkan dan memajukan hubungan yang didasarkan pada kepentingan kedua negara dan kerja sama yang telah dijalin sejak normalisasi jalinan hubungan diplomatik pada 1965.
Dia sebelumnya menggunakan pernyataan serupa mengenai hubungan dengan Seoul dalam pidato pada Oktober.
Terkait China, Kishida mengatakan bahwa Jepang akan mengatakan apa yang perlu dikatakan dan meminta sikap bertanggung-jawab China mengenai upayanya merubah status quo dengan kekuatan secara unilateral di Laut Timur dan Laut China Selatan.
Sehubungan dengan isu Korea Utara, pemimpin Jepang itu mengecam peluncuran rudal balistik Korea Utara dalam frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyebut hal tersebut tidak dapat diterima. Dia menekankan kembali tujuan normalisasi hubungan dengan Pyongyang dan penyelesaian segala isu yang tertunda, termasuk penculikan warga Jepang sesuai dengan Deklarasi Pyongyang 2002.