Pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang tengah berkunjung ke Korea Selatan menyebut Korea Utara memberikan dukungan militer kepada Rusia untuk invaski di Ukraina dalam bentuk roket dan rudal.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membuat pernyataan itu pada hari Minggu (29/01) dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin di Seoul, saat menyoroti tantangan keamanan bersama yang dihadapi oleh Korea Selatan dan NATO.

Sekjen Stoltenberg mengatakan kedua pihak menyaksikan interkonektivitas yang semakin berkembang dalam masalah keamanan yang dihadapi, menambahkan bahwa kekhawatiran NATO semakin meningkat mengenai uji coba rudal dan program nuklir Korea Utara yang sembrono. Dia melanjutkan bahwa perang di Ukraina juga berdampak pada situasi keamanan di Semenanjung Korea.

Pada bulan lalu, AS mengungkap bahwa Korea Utara telah menjual roket dan rudal ke Grup Wagner, sebuah kelompok tentara bayaran Rusia.

Dengan mengutip solidaritas Korea Utara dan Rusia tersebut, pemimpin NATO itu mengimbau diperlukannya kerja sama antara Korea Selatan dan NATO.

Menurut Kementerian Luar Negeri di Seoul, dalam pertemuan tersebut, keduanya setuju untuk mengambil tanggapan terpadu untuk mendesak komunitas internasional menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara. 

Stoltenberg juga menyampaikan komitmen NATO untuk terus mendukung upaya pemerintah Seoul demi mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Semenanjung Korea melalui pencapaian denuklirisasi lengkap Korea Utara.

Menteri Park Jin menegaskan bahwa dalam menghadapi tantangan global yang belum pernah terjadi sebelumnya, solidaritas negara-negara yang memegang nilai kebebasan, demokrasi, dan supremasi hukum yang sama menjadi lebih penting dari sebelumnya.