Sebuah laporan terbaru memperkirakan pada tahun 2085, di antara warga Korea Selatan yang lahir pada tahun 2020 dan telah lanjut usia, sebanyak 29,8 persen akan hidup dalam kemiskinan.
Berdasarkan sebuah laporan yang dirilis oleh Layanan Pensiun Nasional Korea, tingkat kemiskinan warga lanjut usia di Korea Selatan akan mengalami penurunan hingga 26,34 persen pada 2075, namun diperkirakan kembali meningkat menjadi 29,8 persen pada 2085.
Angka tersebut lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan rata-rata perkiraan di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Penyebab utama peningkatan angka kemiskinan warga lanjut usia tersebut adalah rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dari dana pensiun nasional dan pensiun dasar yang hanya mencapai 25,5 persen dari total pendapatan warga lanjut usia berdasarkan data tahun 2020.
Rasio pendapatan tersebut bukan hanya lebih rendah dibandingkan negara-negara OECD, tetapi juga tingkat kemiskinan warga lanjut usia relatif tinggi dibandingkan dengan Jepang dan Australia, yaitu hingga lebih dari dua kali lipat.
Selain itu, meningkatnya jumlah rumah tangga beranggotakan satu orang dan rumah tangga pasangan warga lanjut usia disebut merupakan alasan peningkatan tingkat kemiskinan kalangan warga lanjut usia tersebut.
Layanan Pensiun Nasional mengimbau diperlukannya perbaikan kebijakan untuk menjamin pendapatan bagi kelompok masyarakat warga lanjut usia secara keseluruhan, termasuk untuk menaikkan usia pensiun.