Sehubungan dengan usia keluarga yang terpisah antar-Korea semakin menua, pemerintah Korea Selatan akan mengonfirmasi keadaan keluarga yang ada di Korea Utara. 

Kementerian Unifikasi mengumumkan rencana dasar pengaktifan pertukaran keluarga terpisah antar-Korea ke-4 pada hari Selasa(07/02).

Menurut rencana tersebut ada empat hal yang harus dilaksanakan, yaitu pembukaan pertemuan keluarga terpisah, pemecahan masalah pertahanan militer Korea Selatan dan orang-orang yang diculik di Korea Utara, perluasan syarat pertukaran keluarga terpisah, dan dukungan morel terhadap keluarga terpisah. 

Pemerintah menyatakan bahwa pihaknya lebih dulu menyediakan langkah untuk mengonfirmasikan keadaan keluarga terpisah di Korea Utara melalui pertukaran daftar nama, selain pelaksanaan reuni. 

Untuk itu, pemerintah akan melakukan pembentukan data khusus keluarga terpisah dan penyambungan jaringan internet khusus.

Jumlah masyarakat Korea Selatan yang mengajukan permohonan reuni keluarga yang terpisah kepada pemerintah tetapi meninggal tahun lalu ada sekitar 3.647 orang, dan di antara yang masih hidup, lebih dari setengahnya berusia 80-an dan 90-an. 

Kementerian Unifikasi Korea Selatan akan mengadakan reuni keluarga terpisah termasuk pertemuan reguler, perbaikan cara reuni keluarga terpisah, dan kunjungan ke kampung halaman.

Menteri Unifikasi Kwon Yong-seh telah mengusulkan pertemuan antar-Korea untuk memecahkan masalah reuni keluarga terpisah pada bulan September tahun lalu, namun Korea Utara tidak membalas hingga saat ini. 

Akibatnya pemerintah Korea Selatan lebih dulu melaksanakan langkah yang disediakan oleh pemerintah Korea Selatan seperti pembuatan surat video, pemeriksaan gen, pencarian keluarga terpisah di luar negeri, dan lolosnya UU Keluarga Terpisah.

Kementerian Unifikasi menyatakan pihaknya terus berupaya untuk memecahkan masalah tahanan militer dan orang yang diculik melalui kerja sama internasional. 

Menurutnya, jumlah tahanan militer Korea Selatan yang masih hidup di Korea Utara mencapai 500 orang, jumlah orang yang diculik setelah Perang Korea mencapai 516 orang, serta jumlah tahanan Korea Selatan di Korea Utara sejak tahun 2013 mencapai 6 orang.