Pemerintah Korea Selatan menganalisis penurunan ekonomi telah memasuki bulan kedua di tengah lesunya ekonomi dan perlambatan pemulihan ekonomi domestik. 

Dalam laporan penilaian bulanan pada Jumat (17/03), Kementerian Keuangan mengatakan bahwa sementara inflasi telah mereda baru-baru ini, tren stagnasi terus berlanjut, mengutip pemulihan moderat konsumsi domestik, melemahnya ekspor, dan kontraksi sentimen bisnis manufaktur.

Penilaian untuk Maret ini serupa dengan Februari, bulan pertama periode pemulihan pasca pandemi yang dikonklusikan oleh kementerian sebagai penurunan ekonomi dalam negeri.

Ekspor turun tujuh koma lima persen per tahun pada bulan lalu, melanjutkan pertumbuhan negatif selama lima bulan berturut-turut, sementara impor melonjak 3,5 persen, sehingga tercatat defisit 5,27 miliar dolar AS.

Penjualan retail, yang menjadi indikator pengeluaran pribadi, turun 2,1 persen per bulan di Januari akibat melemahnya permintaan secara keseluruhan.

Sementara ketidakpastian dan risiko penurunan terus berlanjut ditengah pengetatan moneter, Kementerian Keuangan mengharapkan pembukaan kembali ekonomi China dapat berdampak positif terhadap ekonomi dalam negeri.