Kementerian Energi Korea Selatan mengatakan bahwa keputusan pemerintah dan kubu partai berkuasa untuk menunda kenaikan tarif gas dan listrik bukan berarti tarif akan dibekukan di kuartal kedua.
Kementerian mengatakan pada hari Jumat (31/03) bahwa kedua belah pihak sepakat untuk segera mengumumkan cara menyesuaikan biaya gas dan listrik setelah mempelajari lebih lanjut dampak kenaikan pada ekonomi dan pasar obligasi.
Ditekankannya bahwa tidak akan ada pembekuan harga, mengatakan bahwa pemerintah dan kubu partai berkuasa memiliki persepsi yang sama bahwa harga gas dan listrik harus dinaikkan dan lebih banyak waktu diperlukan untuk membahas ruang lingkup kenaikan.
Oleh karena itu, mengingat keputusan hari Jumat (31/03) ini, tarif saat ini akan diterapkan pada bulan April. Namun demikian, pengamat pasar mengatakan bahwa pemerintah kemungkinan akan menaikkan tarif dalam bulan April, mengingat permintaan listrik cenderung melonjak pada kuartal ketiga menjelang musim panas.
Para pengamat juga mengutip defisit Korporasi Tenaga Listrik Korea sebesar 32 triliun won dan Korporasi Gas Korea sebanyak delapan triliun won pada akhir tahun 2022.