Ukraina memberikan data base yang berisikan lima ribu informasi terkait proyek rehabilitasi di masa depan bersama pemerintah Korea Selatan. 

Data base tersebut dinamakan 'Dream' yang mengandung banyak informasi mengenai jumlah sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan rehabilitasi, otoritas pemerintah yang menangani proyek rehabilitasi, dan data terkait lainnya. Sehingga dengan informasi itu dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dan perusahaan Korea Selatan untuk terlibat secara aktif di dalam proyek rehabilitasi Ukraina . 

Menteri Pertahanan dan Transportasi Won Hee-ryong yang mengunjungi Warsawa, Polandia untuk membahas kehadiran perusahaan Korea Selatan di proyek rehabilitasi Ukraina, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Wakil Menteri Infrastruktur Ukraina, Oleksandra Azarkhina pada hari Selasa (23/05). 

Wakil Menteri Azarkhina menyatakan, pemerintah Ukraina akan menyediakan seluruh informasi mengenai upaya rehabilitasi Ukraina yang dibuat oleh pemerintah Ukraina ke Korea Selatan. 

Pemerintah Ukraina berencana untuk mengumumkan data tersebut ke seluruh dunia di dalam rapat rehabilitasi Ukraina yang akan digelar di London, Inggris pada tanggal 21-22 Juni mendatang. 

Menteri Won mengatakan, bahwa data tersebut menjadi titik awal untuk mengetahui kebutuhan praktis Ukraina. Sehingga pihaknya bisa cepat untuk mempertimbangkan data tersebut secara lebih rinci, agar informasinya bisa dibagi dengan lembaga publik dan perusahaan Korea Selatan. 

Proyek rehabilitasi yang dijuluki sebagai 'Rencana Marshall Kedua' senilai 1.200 triliun won, dilaksanakan untuk memulihkan bangunan, rel kereta api, jalan, dan fasilitas militer yang telah dihancurkan oleh serangan Rusia. 

Untuk rencana yang lebih jelas, pemerintah akan membentuk badan konsultasi bersama perusahaan, lembaga publik dan swasta, hingga pihak terkait lainnya. 

Selain itu, pemerintah juga akan melanjutkan pembahasan proyek rehabilitasi tersebut pada awal bulan depan melalui rapat virtual.

Pemerintah Korea Selatan menekankan dukungan dua arah, yaitu bersikap hati-hati untuk memberikan dukungan dari segi militer dan keamanan, serta bersikap aktif untuk melaksanakan rehabilitasi untuk Ukraina.