Akibat harga konsumen yang tinggi, rasio peningkatan pendapatan rill rumah tangga pada kuartal pertama tahun ini tidak berubah, dan surplus keseimbangan rumah tangga mengalami penurunan lebih dari 12% akibat peningkatan jumlah pengeluaran.
Pendatapan rata-rata rumah tangga pada kuartal pertama tahun ini mencapai 5,5 juta won atau meningkat 4,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Pendapatan 5 juta won lebih tersebut merupakan kali pertama setelah data statistik terkait dikumpulkan. Namun rasio peningkatan pendapatan tetap mencapai 0 persen, karena pertimbangan pendapatan rill yang dipengaruhi oleh harga konsumen.
Secara khusus, pendapatan usaha termasuk wiraswasta mengalami minus 6,8%, sehingga selisih penurunannya paling besar.
Sedangkan, pengeluaran rumah tangga meningkat secara drastis karena kegiatan konsumsi yang ditekan selama pandemi COVID-19 kembali aktif lagi.
Jumlah pengeluaran dana per bulan pada kuartal pertama melampaui 3.88 juta won atau meningkat 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Pengeluaran di bidang hiburan dan budaya naik lebih dari 30%, dan biaya transportasi juga meningkat 20% lebih .
Sementara itu imbas dari kenaikan tarif listrik, biaya bahan bakar naik 23%, dan peningkatan biaya pembayaran suku bunga mencapai titik tertinggi di level 42,8%.
Jumlah pengeluaran dana lebih meningkat daripada pendapatan, sehingga surplus keseimbangan rumah tangga mencapai 1.16 juta won atau turun sebesar 12%.
Khususnya, kalangan rumah tangga dengan penghasilan 20% terbawah mengalami defisit terbesar, yaitu 460 ribu won.