Menteri Pertahanan Jepang dilaporkan mengatakan pada hari Jumat (26/05), bahwa kapal perusak Jepang yang bergabung dalam latihan maritim multinasional di perairan Korea Selatan akhir bulan ini akan menggunakan bendera "Matahari Terbit" yang kontroversial selama latihan.

Kyodo News Jepang mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada membuat pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers.

Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (MSDF), akan mengirimkan kapal perusaknya, JS Hamagiri, ke latihan "Eastern Endeavour 23" yang akan dimulai di perairan lepas pantai Jeju pada hari Rabu (31/05) mendatang, dengan AS, Jepang dan Australia yang bergabung dengan tuan rumah Korea Selatan.

Menurut Kyodo, Hamada mengatakan bahwa kapal perusak itu akan mengibarkan bendera tersebut sesuai dengan undang-undang domestik yang mewajibkan kapal MSDF mengibarkan bendera tersebut sebagai panji resmi mereka. 

Pernyataan Menteri itu muncul sehari setelah surat kabar Jepang Yomiuri Shimbun mengatakan bahwa Seoul dan Tokyo mulai mendiskusikan cara-cara agar kapal perusak dari pasukan maritim Jepang yang mengibarkan bendera MSDF dapat memasuki Pelabuhan Busan akhir bulan ini untuk latihan.

Menanggapi laporan Yomiuri, Kementerian Pertahanan Seoul mengatakan pada hari Kamis (25/05) bahwa, ada sedikit perbedaan antara bendera Pasukan Bela Diri dan bendera "Matahari Terbit", yang dianggap oleh warga Korea Selatan dan negara-negara Asia lainnya sebagai simbol agresi dan militerisme Jepang pada paruh pertama abad ke-20. 

Juru Bicara Kementerian, Jeon Ha-kyu, juga mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan akan menerapkan standar yang sama untuk semua peserta Inisiatif Keamanan Proliferasi (PSI) berdasarkan praktik-praktik Internasional dan prinsip timbal balik. 

Latihan maritim itu akan diadakan pada kesempatan pertemuan tingkat tinggi PSI yang akan diadakan di Seoul untuk pertama kalinya pada akhir Mei ini