Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah menjatuhkan sanksi sepihak terhadap kelompok peretas Korea Utara yang dikenal dengan nama Kimsuky setelah peluncuran satelit Korut yang gagal pada awal pekan ini.

Kementerian Luar Negeri pada hari Jumat (02/06) mengumumkan sanksi terhadap kelompok peretas tersebut, yang diketahui terlibat dalam akuisisi teknologi mutakhir untuk satelit dan teknologi luar angkasa di seluruh dunia, yang berkontribusi pada proyek pengembangan satelit Korea Utara.

Sanksi terbaru ini merupakan sanksi kedelapan yang dijatuhkan secara sepihak terhadap Korea Utara sejak pemerintahan Yoon Suk Yeol, yang terjadi dua hari setelah rezim tersebut gagal meluncurkan apa yang diklaimnya sebagai kendaraan peluncur ruang angkasa, untuk menempatkan satelit mata-mata militer pertamanya ke orbit luar angkasa.

Sementara itu, pemerintah juga mengeluarkan peringatan keamanan bersama dengan Amerika Serikat (AS) untuk memperingatkan masyarakat internasional tentang kegiatan ilegal kelompok peretas itu. 

Menurut Kementerian, Kimsuky, sebuah unit di bawah Biro Umum Pengintaian Korut, dituduh mengumpulkan informasi intelijen dari individu dan institusi di bidang diplomasi, keamanan dan pertahanan negara, serta mengirimkannya ke rezim Korut.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa sebagian besar serangan Kimsuky dilakukan melalui 'spear phishing', dan mendesak para pengguna untuk mempelajari cara mengidentifikasi email berbahaya dan melakukan tindakan pencegahan ketika menerima pesan yang mencurigakan.