Otoritas militer Korea Selatan mengatakan arus laut dan jarak pandang adalah variabel penentu dalam proses pengangkatan serpihan proyektil Korea Utara yang sedang berlangsung selama enam hari.

Ketua Divisi Hubungan Masyarakat Kepala Staf Gabungan (JCS) Lee Seong-jun dalam pengarahan media pada hari Senin (05/06) menuturkan bahwa, pengangkatan serpihan proyektil Korea Utara sedang mengalami kesulitan karena arus laut dan jarak pandang yang kurang mendukung di lokasi, maka beberapa kapal dan pesawat milik angkatan laut dioperasikan untuk pengangkatan itu.  

Dijelaskan, bahwa serpihan proyektil kembali tenggelam pada saat pertama kali diangkat dan penyelam belum pernah dalam kondisi berbahaya karena telah mengamankan jarak keselamatan pada waktu itu.  

Otoritas militer menyampaikan pengangkatan dijalankan dengan mengutamakan keselamatan prajurit dan belum ada bagian, serpihan, atau komponen proyektil yang dikonfirmasikan selain benda yang diperkirakan merupakan sebagian propelan dari tahap kedua. 

Sementara itu, mengenai tanda-tanda peluncuran tambahan proyektil satelit Korea Utara, JCS menguraikan pihaknya sedang mengamatinya dengan berbagai kemungkinan waktu peluncuran, dan diperkirakan Korea Utara mempersiapkan peluncuran tambahan jika telah menyelesaikan masalah mesin dan bahan bakar yang diakui Korea Utara sendiri.