Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa persaingan semikonduktor adalah perang industri, sehingga diperlukan inovasi swasta dan strategi yang dipimpin oleh pemerintah untuk menang dalam perang tersebut.

Presiden Yoon memimpin pertemuan ekonomi darurat untuk kehidupan rakyat ke-17 dan pertemuan strategi negara semikonduktor di Wisma Yeongbingwan Cheongwadae pada hari Kamis (08/06), dan menuturkan bahwa perang industri dunia yang sengit sedang berlangsung di dua front semikonduktor dan baterai sekunder.

Dilanjutkannya, daya saing industri tercanggih merupakan landasan ekonomi Korea Selatan dan sumber pekerjaan berkualitas, sehingga jika strategis industri negara berdiri tegak, maka kehidupan rayat akan nyaman.

Presiden Korea Selatan menerangkan pentingnya industri semikonduktor yang merupakan industri utama Korea Selatan dengan menyumbang 20% ​​dari ekspor dan 55% dari investasi fasilitas manufaktur. Semikonduktor juga kini sedang diperhatikan sebagai inti keamanan setelah kecerdasan buatan diterapkan pada bidang militer.

Presiden Yoon juga mengemukakan beberapa topik diskusi, diantaranya 'Bisakah Korea Selatan menjaga celah super dalam memori?', 'Bagaimana mengatur strategi untuk memelihara semikonduktor sistem yang telah diabaikan selama ini?', serta 'Bagaimana cara mengamankan tenaga teknis untuk bahan, suku cadang, dan peralatan?'

Terkait dampak persaingan Amerika Serikat (AS) dan Cina pada semikonduktor, presiden mengatakan bahwa isu geopolitik belakangan ini telah menjadi risiko manajemen terbesar bagi perusahaan, dan masalah itu tidak dapat diselesaikan perusahaan sendiri. Pemerintahlah yang harus menyelesaikan penguatan kerja sama dan komunikasi dengan negara-negara sekutunya termasuk AS.

Kantor Kepresidenan menyampaikan, berdasarkan hasil pertemuan strategi negara semikonduktor tersebut, pemerintah akan melengkapi strategi industri semikonduktor yang telah ada, dan melaksanakan kebijakan bantuan yang berkesinambungan di bawah kolaborasi rapat antara pemerintah dan perusahaan.