Otoritas militer Amerika Serikat (AS) mengkritik bahwa Cina terus melakukan aktivitas berbahaya yang bisa menimbulkan bentrokan militer antara dua negara di wilayah Indo-Pasifik.
Asisten Wakil Menteri Pertahanan AS untuk urusan keamanan Indo-Pasifik Ely Ratner menyatakan pada hari Kamis (08/06) waktu setempat, bahwa kegiatan militer Cina yang terasa lebih aktif, ofensif, non-profesional, dan tidak aman meningkat secara drastis selama 18 bulan terakhir ini.
Ditambahkan pula, kegiatan terbang rendah oleh pesawat tempur Cina yang mengancam pesawat pengintai AS, Australia, Kanada yang berkegiatan di Laut Cina Selatan dan Selat Taiwan merupakan aktivitas berbahaya yang berpotensi menimbulkan krisis atau bentrokan.
Menurutnya, AS tidak terganggu oleh kegiatan serupa, dan terus menjalankan operasi secara lebih aman dan bertanggung jawab sesuai hukum internasional.
Dia juga menjelaskan bahwa AS tengah melakukan modernisasi senjata nuklir dan melakukan peningkatan kemampuan pencegahan strategis yang diperpanjang.
Sehubungan dengan hal tersebut, latihan militer antara Korea Selatan dan AS yang menskenariokan penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara telah dilaksanakan, termasuk kunjungan dewan pimpinan militer Korea Selatan ke fasilitas nuklir AS dan lainnya. Kemudian juga mencakup AS yang terus menempatkan senjata strategis di Korea Selatan pada tahun ini.