Selain kehilangan dua orang anggota keluarga dari pejabat di Konsulat Jenderal Korea Utara di Vladivostok, Rusia pada awal bulan ini, dilaporkan juga diplomat Korea Utara di Eropa membelot baru-baru ini.
Menurut pejabat tinggi pemerintah Korea Selatan pada hari Kamis (08/06), seorang diplomat Korea Utara yang bekerja di Eropa membelot pada beberapa pekan lalu, namun identitasnya belum dapat dipastikan.
Diperkirakan bahwa pembelotan diplomat atau pekerja di luar negeri berpotensi meningkat, jelang pembukaan kembali perbatasan sejalan dengan meredanya pandemi COVID-19 dalam waktu dekat.
Hal itu disebabkan karena terdapat kemungkinan pemulangan atau penggantian diplomat Korea Utara di luar negeri sesuai dengan pertukaran tenaga kerja setelah pembukaan perbatasan.
Sebelumnya, Radio Free Asia melaporkan pada hari Kamis bahwa seorang ibu dan putra Korea Utara yang bertahan di Konsulat Jenderal Korea Utara di Vladivostok selama beberapa bulan melarikan diri pada awal bulan ini.
Menurutnya, seorang laki-laki bermarga Park yang bekerja di restoran Korea Utara di Vladivostok sempat ke Pyongyang pada tahun 2019 lalu untuk diperiksa, namun tidak kembali ke Rusia karena penutupan perbatasan antara Korea Utara dan Rusia akibat pandemi COVID-19.
Setelah itu, istri Park mengelola restoran tersebut dengan menggantikan suaminya Park, dan pada bulan Oktober lalu, seorang pejabat lain di restoran tersebut ditangkap setelah mencoba membelot Korea Utara.
Menurut Radio Free Asia, Konsulat Jenderal Korea Utara di Vladibostok menutup restroan tersebut pada akhir tahun lalu, untuk mencegah pembelotan beruntun, serta menahan Kim dan putranya di dalam Konsulat Jenderal.
Dilaporkan bahwa, Kim dan putranya yang bertahan selama beberapa bulan berhasil melarikan diri dengan menggunakan waktu yang diizinkan untuk keluar.
Sehubungan dengan hal tersebut, otoritas Rusia berupaya untuk mencari Kim dan putranya. Dimana hal itu menjadi bukti bahwa Korea Utara dan Rusia bekerja aktif untuk mencegah pembelotan Korea Utara.