Presiden Yoon Suk Yeol yang tiba di New York, Amerika Serikat (AS) mulai menjalani jadwal diplomasi multilateral selama enam hari empat malam.
Sesaat setelah tiba di New York, Presiden Yoon mengadakan pertemuan bilateral secara estafet dan menggalang dukungan dalam pencalonan Korea Selatan untuk menjadi tuan rumah World Expo 2030 di Busan.
Yoon mengawali pertemuan bilateral dengan Srilanka, Ceko, Denmark, San Marino, dan beberapa negara lain yang memiliki hak suara dalam voting untuk menetapkan tuan rumah gelaran Expo Dunia 2030 pada akhir November mendatang.
Selain itu, Presiden Yoon juga akan bertemu dengan Sekjek PBB Antonio Guterres pada hari Rabu (20/09) waktu Korea untuk membahas masalah perang di Ukraina, masalah Korea Utara, norma ketertiban digital, dan lainnya.
Pidato Presiden Yoon di depan sidang Majelis Umum PBB dijadwalkan akan berlangsung pada hari Kamis (21/09) waktu Korea, dan Yoon akan mendesak dunia internasional untuk mengambil langkah bersama atas kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia.
Dalam wawancaranya dengan media luar negeri, Presiden Yoon menekankan pengambilan langkah bersama tersebut dikarenakan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia telah melanggar sanksi Dewan Keamanan PBB, dan mengancam perdamaian dunia.
Yoon juga akan menyatakan tekad kuatnya untuk menunjukkan kepemimpinan sebagai negara anggota tidak tetap DK PBB selama dua tahun ke depan dalam isu keamanan internasional.