Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Politik

Yoon: ‘Kesepakatan Senjata Korut-Rusia Akan Jadi Provokasi Langsung Terhadap Korsel’

Write: 2023-09-21 08:00:08Update: 2023-09-21 11:10:03

Yoon: ‘Kesepakatan Senjata Korut-Rusia Akan Jadi Provokasi Langsung Terhadap Korsel’

Photo : YONHAP News

Presiden Yoon Suk Yeol mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan kemungkinan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia dalam pidatonya di depan Majelis Umum PBB.

Yoon tampil sebagai pembicara utama ke-18 dalam Sidang Umum ke-78 di New York, Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (20/09) waktu setempat.

Yoon mengatakan bahwa jika Korea Utara memperoleh informasi dan teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan senjata pemusnah massalnya sebagai imbalan dalam mendukung Rusia dengan senjata konvensional, maka kesepakatan antara kedua negara tersebut akan menjadi provokasi langsung yang mengancam perdamaian dan keamanan, tidak hanya Ukraina tetapi juga Korea Selatan.

Dia kemudian menekankan bahwa Korea Selatan, bersama dengan sekutu dan mitranya, tidak akan tinggal diam.

Menegaskan bahwa "adalah paradoks" anggota tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang menginvasi negara berdaulat lainnya dan menerima senjata serta amunisi dari rezim yang secara terang-terangan melanggar resolusi DK PBB, Yoon mengatakan bahwa perombakan Dewan Keamanan PBB akan mendapat dukungan penuh karena situasi seperti itu.

Dengan pernyataan tersebut, Yoon secara terbuka mengecam langkah Rusia untuk terlibat dalam kesepakatan senjata dengan Korea Utara di panggung diplomatik global.

Meskipun ia tidak menyebutkan secara rinci cara-cara untuk merombak DK PBB, namun Yoon tampaknya mengutip ketidakmampuan Dewan untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Korea Utara dan meminta pertanggungjawaban Rusia atas invasinya ke Ukraina karena Rusia dan Cina adalah anggota tetap Dewan tersebut.

Yoon kemudian menyerukan tanggapan bersama dari komunitas internasional, karena setiap provokasi yang melanggar hukum dapat dihalangi dengan "persatuan dalam solidaritas yang kokoh dan berpegang teguh pada berbagai prinsip" meskipun kekuatan militer yang bervariasi di setiap negara.

Selanjutnya Yoon berjanji bahwa Korea Selatan, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk masa jabatan 2024-2025, akan memainkan peran penuh dan bertanggung jawab dalam mempromosikan serta membangun perdamaian global sambil bekerja sama dengan negara-negara anggota PBB.

Dia juga menekankan komitmen Korea Selatan untuk secara aktif mendukung rekonstruksi Ukraina, dengan mengutip paket bantuan dari Seoul sebesar 2,3 miliar dolar AS dalam jangka menengah dan jangka panjang.

Kurangnya referensi ke Cina dalam pidato Presiden Yoon tersebut tampaknya memperkuat niat Seoul untuk meningkatkan hubungan dengan Beijing.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >