Pemeriksaan surat perintah penahanan terhadap Ketua Partai Demokrat Korea (DP) Lee Jaee-myung dilaksanakan pada hari Selasa (26/09).
Lee hadir di pengadilan dengan menggunakan tongkat untuk menjalani pemeriksaan surat perintah penahanan, dan ia tidak memberikan jawaban apapun terhadap pertanyaan para wartawan.
Di depan gedung Pengadilan Distrik Pusat Seoul, terdapat seratus orang termasuk pihak pro dan anti Lee Jae-myung, namun tidak ada aksi bentrok.
Lee Jae-myung diketahui mendapatkan tiga tuduhan terkait proyek pembangunan apartemen Baekhyeon-dong semasa ia menjabat sebagai gubernur, penyuapan pihak ketiga sehubungan dengan pengiriman uang ilegal ke Korea Utara oleh Grup Ssangbangwool, dan perintah agar memberikan kesaksian palsu.
Pemeriksaan surat perintah penahanan itu digelar dengan tertutup, namun diketahui bahwa 'kekhawatiran terkait penghapusan bukti' menjadi isu terhangat.
Diperkirakan kejaksaan akan menghadirkan bukti berupa file rekaman suara, dimana Lee meminta kesaksian palsu kepada saksi mata dirinya.
Sedangkan, pihak Lee akan menuntut kekhawatiran penghapusan bukti yang diusulkan kejaksaan tidak masuk akal, dan dia tidak ada hubungan langsung dengan kepentingan terkait proyek Baekhyeon-dong serta pengiriman uang ke Korea Utara.
Sementara itu, hasil pemeriksaan surat perintah penahanan terhadap Lee akan dikeluarkan pada hari Selasa malam atau hari Rabu (27/09) pagi.