Surat kabar Jepang, Asahi Shimbun melaporkan bahwa Korea Utara dan Jepang telah pernah mengadakan pertemuan secara rahasia di salah satu negara Asia Tenggara sebanyak dua kali pada musim semi tahun ini. 

Menurut Asahi, pejabat pemerintah Jepang bertemu dengan para anggota Partai Buruh Korea Utara di daerah Asia Tenggara pada bulan Maret dan Mei tahun ini untuk memecahkan masalah penculikan warga Jepang oleh Korea Utara. 

Di dalam pertemuan tersebut, pejabat pemerintah Jepang menyampaikan niat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida terkait pertemuan antara Korea Utara dan Jepang, serta sikap positif pihak Jepang dalam negosiasi normalisasi hubungan diplomatik kedua negara. 

Namun, Korea Utara tidak mengubah sikap terhadap permintaan Jepang untuk cepat memulangkan seluruh warga Jepang yang diculik oleh Korea Utara. 

Menurut seorang pejabat pemerintah Jepang, PM Jepang juga mengakui adanya pertemuan rahasia dengan Korea Utara pada musim semi tahun ini. 

Sebelumnya, PM Kishida menghadiri rapat umum yang diadakan di Tokyo pada tanggal 27 Mei tahun ini dan menyerukan untuk mempercepat pemulangan korban penculikan Jepang oleh Korea Utara. Dia juga menyatakan rasa sedih dan putus asa atas kenyataan warga Jepang yang diculik oleh Korea Utara tidak bisa dipulangkan setelah KTT antara Korea Utara dan Jepang pada tahun 2022.