Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi perekonomian Korea Selatan akan terus tumbuh di rentang 2,1 hingga 2,3% sampai tahun 2028 mendatang.
Melihat laporan konsultasi tahunan Korea Selatan, '2023 Article IV Consultation' yang dirilis oleh IMF pada hari Minggu (19/11), tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil Korea Selatan diperkirakan akan meningkat dari 1,4% pada tahun ini menjadi 2,2% tahun depan. Selanjutnya diharapkan bahwa tingkat pertumbuhan PDB riil kemudian akan sedikit mengalami fluktuasi di rentang 2,1 hingga 2,3%.
Secara rinci, badan tersebut memperkirakan ekonomi Korea Selatan akan tumbuh sebesar 2,3% pada tahun 2025, kemudian di tahun 2026 dan 2027 masing-masing sebanyak 2,2% serta catatan 2,1% pada tahun 2028.
Selain itu, IMF juga memperkirakan potensial output Korea Selatan akan mencatatkan 2,1% pada tahun ini, 2,2% pada tahun depan dan tahun 2025, hingga 2,1% pada tahun 2026 sampai 2028.
"Potensial output" merujuk pada tingkat pertumbuhan maksimum yang bisa dicapai tanpa mendorong inflasi sekaligus dengan mengerahkan seluruh faktor produksi termasuk tenaga kerja, modal, dan sumber daya di suatu negara.
Perkiraan tingkat inflasi tahun ini direvisi naik sebesar 0,2 poin persentase dari yang sebelumnya 3,4% menjadi 3,6%. Perkiraan untuk tahun depan pun telah direvisi naik sebesar 0,1 poin persentase dari yang sebelumnya 2,3% menjadi 2,4%.
Komite Eksekutif (Executive Board) IMF menyerukan dalam sebuah laporan, bahwa diperlukan reformasi struktural secara keseluruhan dalam rangka untuk menggairahkan lajunya pertumbuhan Korea Selatan dalam jangka panjang.