Amerika Serikat (AS) menyerukan agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali mengadakan pertemuan darurat terkait peluncuran rudal yang terus dilakukan oleh Korea Utara akhir-akhir ini.
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, juga menyinggung penguatan sanksi terhadap Korea Utara ke depannya.
Pada pekan lalu, duta besar itu meminta Dewan Keamanan PBB untuk menguatkan sanksi terhadap Korea Utara, dengan menyebut uji coba rudal Korea Utara sebagai pelanggaran terhadap sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dia menambahkan bahwa PBB juga akan mengadakan sejumlah pembicaraan terkait lainnya dalam pekan ini, sembari menyebut peluncuran rudal Korea Utara tersebut sebagai "serangan".
Adapun kantor berita AFP memberitakan dengan mengutip sumber berita diplomatik bahwa Inggris, Prancis dan Meksiko juga telah setuju dengan AS untuk menyerukan pelaksanaan pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Pertemuan pertama Dewan Keamanan PBB terkait hal ini diadakan pada 10 Januari lalu untuk membahas peluncuran rudal yang diklaim Korea Utara sebagai rudal hipersonik pada 5 Januari tahun ini.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan AS, John Kirby, mengatakan bahwa penembakan rudal Korea Utara tentu membahayakan sekutu AS dan Washingon menanggapi hal ini dengan sangat serius.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa AS tidak meremehkan uji coba rudal tersebut, meskipun hal tersebut tidak menjadi ancaman langsung bagi wilayah teritorial AS.