Otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan memutuskan bahwa orang yang telah menyelesaikan vaksinasi dan melakukan kontak langsung dengan orang yang dikonfirmasi positif COVID-19, tidak diwajibkan melakukan karantina mandiri jika tidak terdapat gejala sakit.

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menyatakan pihaknya merevisi pedoman pengelolaan bagi warga yang telah menyelesaikan vaksinasi di dalam negeri dan memberlakukan keputusan tersebut mulai Jumat (24/9).

Menurut pedoman baru itu, mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi dan melakukan kontak langsung dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, tidak perlu menjalani karantina diri jika  tidak terdapat gejala sakit, terlepas dari varian virus COVID-19 yang terdeteksi pada orang yang terkonfirmasi positif tersebut.

Pedoman sebelumnya mengecualikan virus varian Delta dari pembebeasan karantina mandiri serupa.

Pedoman baru berdasarkan kepastian efektivitas vaksinasi pada varian virus corona yang dilakukan melalui penelitian di dalam dan luar negeri dan peningkatan rasio vaksinasi domestik.

Mereka yang melakukan karantina mandiri tersebut wajib melakukan dua kali tes PCR, yaitu pada hari saat melakukan kontak langsung dan 6 atau 7 hari kemudian.

Jika melanggar aturan yang ditetapkan bagi orang yang dipantau, maka mereka akan diwajibkan untuk melakukan karantina mandiri.

Aturan itu menerangkan bahwa pihak bersangkutan harus mengecek kondisi kesehatan selama 14 hari, mengituti tes COVID-19 jia terdapat gejala sakit, tidak bepergian dan mengunjungi fasilitas publik, serta menaati protokol kesehatan.