Volume produksi, konsumsi dan investasi Korea Selatan pada bulan lalu mengalami penurunan drastis, sehingga dampak COVID-19 terhadap ekonomi rill Korea Selatan sangatlah besar.
Menurut data dari Badan Statistik Nasional Korea pada hari Selasa (31/03/20), volume produksi industri bulan Februari 2020 mengalami penurunan sebesar 3,5 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan angka itu tercatat yang paling rendah dalam waktu sembilan tahun sejak tahun 2011 lalu.
Khususnya produksi di bidang industri pertambangan menurun drastis, dan produksi mobil juga menurun sebesar 27,8 persen akibat gangguan distribusi suku cadang dari China.
Produksi di bidang jasa juga menurun 3,5 persen dan selisih penurunannya merupakan yang tertinggi sejak tahun 2000 lalu. Selain itu, produksi di bidang fasilitas penginapan, restoran, pengangkutan dan pergudangan, penerbangan, hingga perjalanan juga semuanya mengalami kemerosotan.
Jumlah penjualan eceran mengalami penurunan sebesar 6 persen dan selisih penurunannya tercatat yang paling tinggi sejak Februari 2011 lalu. Investasi infrastruktur turun 4,8 persen akibat penurunan investasi untuk fasilitas pengangkutan.
Angka sirkulasi dari Indeks Koinsiden yang menunjukkan kondisi ekonomi saat ini turun 0,7 poin, dan Angka Sirkulasi Indikator Utama Ekonomi yang meramalkan kondisi masa depan tidak mengalami perubahan.