Ketua partai oposisi utama Partai Demokrat Korea Lee Jae-myung menyerukan perlunya bergerak ke luar industrialisasi dan demokratisasi menuju masyarakat di mana kehidupan dasar terjamin.
 
Lee menyampaikan pidato di hadapan parlemen sebagai kepala kelompok negosiasi pada Rabu (28/09) untuk pertama kalinya sejak terpilih sebagai ketua partai.
 
Dia menyerukan bahwa transisi besar dalam tatanan sosial harus dilakukan, sehingga kehidupan dasar masyarakat dapat terjamin di segala bidang, bukan hanya untuk bertahan hidup.
 
Menyebut isu yang tertunda, Lee mengangkat mengenai upaya mengatasi krisis ekonomi. 
 
Dia mengecam pemerintah dan partai berkuasa yang tampak berupaya untuk memenuhi kekurangan dana anggaran dengan memangkas alokasi anggaran bagi masyarakat umum, seperti pemotongan anggaran perumahan publik.
 
Lee melanjutkan bahwa Partai Demokrat pasti akan mencegah upaya pemerintah tersebut, dan mendorong beberapa peraturan untuk kehidupan dasar masyarakat, seperti pengadopsian undang-undang (UU) stabilitas harga beras dan UU pencegahan tingkat bunga yang berlebihan.
 
Adapun, dia meminta pertanggung-jawaban pemerintahan Yoon Suk Yeol atas kontroversi yang muncul selama perjalanannya ke luar negeri baru-baru ini.
 
Lee melontarkan bahwa perjalanan presiden ke Inggris dan Amerika Serikat secara jelas menunjukkan tingkat diplomasi pemerintahan Yoon yang sangat merusak reputasi negara.
 
Dia juga menyebut keprihatinan atas provokasi Korea Utara yang berulang belakangan ini, dan mengusulkan peringanan sanksi terhadap Korea Utara seiring proses denuklirisasi, namun menekankan sanksi harus segera dijatuhkan kembali saat Korea Utara melakukan pelanggaran.
 
Selain itu, Ketua Lee juga mengusulkan pembentukan komite khusus parlemen masing-masing untuk penanganan krisis iklim dan populasi, serta urusan revisi konstitusi.