Para pemimpin Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang mengadakan pertemuan puncak trilateral pada hari Minggu (13/11) di Kamboja, dan sepakat untuk bekerjasama memperkuat pencegahan yang diperpanjang terhadap Korea Utara.
Presiden Yoon Suk Yeol mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di sebuah hotel di Phnom Penh, di sela-sela KTT Asia Timur. Setelah itu, ketiga pemimpin mengadopsi pernyataan bersama yang memuat janji untuk semakin meningkatkan solidaritas trilateral yang lebih erat.
Ini menandai pertama kalinya para pemimpin ketiga negara mengadopsi pernyataan bersama yang komprehensif.
Ketiga pemimpin juga mengecam keras provokasi nuklir dan rudal Korea Utara, sambil menegaskan kembali komitmen untuk mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea.
Setelah itu, ketiga pemimpin negara memperingatkan bahwa uji coba nuklir Korea Utara akan mendapatkan tanggapan keras dari masyarakat internasional.
Mereka juga sepakat untuk berbagi informasi peringatan tentang rudal Korea Utara secara real time untuk meningkatkan kemampuan pendeteksian dan penilaian mengenai perkembangan rudal Korea Utara.
Sementara itu, dalam sambutan pembukaannya, Presiden Yoon menyatakan keprihatinan tentang provokasi Korea Utara yang terus berlanjut, mengutip sebuah rudal balistik yang baru-baru ini ditembakkan Korea Utara mendarat di wilayah Korea Selatan. Ini pertama kali terjadi sejak kedua Korea terbagi dua.
Menyebut peluncuran itu sebagai provokasi yang serius, Presiden Yoon mengatakan bahwa rezim Kim Jong-un tidak menunjukkan rasa kemanusiaan sebagaimana provokasi tersebut dilakukan di tengah Korea Selatan sedang dilingkupi kesedihan mendalam akibat insiden Itaewon.