Bank Sentral Korea (BOK) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen pada rapat terakhirnya di tahun 2022 ini. 

Kenaikan itu merupakan yang keenam di tahun ini dan kenaikan enam kali berturut-turut itu merupakan hal pertama dalam sejarah keuangan Korea Selatan.

Dengan demikian, suku bunga acuan Korea Selatan saat ini naik menjadi 3,25 persen sehingga selisih dengan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) menyempit hingga 0,75 persen.

BOK menerangkan pihaknya memutuskan kenaikan ini untuk menstabilkan inflasi yang naik sebesar 5,7 persen pada bulan lalu.

Menurut BOK, selisih kenaikannya dibatasi pada 0,25 persen karena pasar valuta asing telah menjadi stabil dan pasar keuangan tidak stabil.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang lambat juga dipertimbangkan dalam keputusan BOK tersebut.

Secara nyata, BOK memprediksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan menjadi 1,7 persen, jauh lebih rendah daripada perkiraan sebelumnya, 2,1 persen.

Hanya dua kali tingkat pertumbuhan ekonomi Korea Selatan berada di kisaran 1 persen sejak tahun 2000, saat krisis keuangan global di 2009 dan pandemi COVID-19 di 2020.

Sementara itu, BOK memprediksi kenaikan harga konsumen Korea Selatan tahun depan menjadi 3,6 persen, menurun 1 persen dibandingkan sebelumnya.  

BOK juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan mencapai 2,3 persen dan inflasi mencapai 2,5 persen pada tahun 2024.