Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa jika China menyediakan bantuan persenjataan untuk Rusia, maka AS bersama negara sekutunya akan membahas sanksi tambahan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan posisi tersebut di hadapan Senat AS.
Pernyataan Blinken tersebut dibuat saat menjawab pertanyaan salah seorang anggota Senat mengenai haruskah negara-negara sekutu demokrasi AS seperti Korea Selatan, Jepang, dan Eropa berpartisipasi agar sanksi yang diterapkan dapat berdampak.
Blinken menuturkan bahwa AS bersama beberapa negara telah membahas langkah yang akan diambil jika China memberikan dukungan persenjataan ke Rusia. Ditambahkannya, dia berharap China telah menerima pendapat serupa bukan hanya dari AS saja, namun juga dari negara-negara lain.
Blinken mengatakan bahwa setelah kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Moskow, belum terdeteksi penyediaan dukungan persenjataan dari China untuk Rusia.
Dalam kesempatan yang sama, Blinken menghargai dukungan dari negara-negara sekutu di Asia, termasuk Korea Selatan dan Jepang, untuk Ukraina, dan mengatakan bahwa pihaknya menganalisis China juga memperhatikan pergerakan tersebut.
Blinken mengatakan bahwa selain Korea Selatan dan Jepang, Australia pun menyadari pentingnya pemberian bantuan untuk Ukraina, dan China dapat merasakan kekuatan kerja sama global dalam membantu Ukraina.
AS telah membagikan informasi terkait pergerakan China kepada negara-negara sekutunya sejak Perang Ukraina dimulai, dan pemerintah AS telah menyampaikan kepada jajaran pimpiman pemerintah China bahwa pihaknya menentang pemberian dukungan senjata ke Rusia.
Terkait keprihatinan akan dukungan persenjataan dari China, AS belum dilaporkan belum menentukan rincian subjek diskusi, tetapi pandangan dominan menganalisis bahwa Korea Selatan, sekutu utama AS di Asia, akan dilibatkan.