Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan peringatan krisis penyakit menular COVID-19 diturunkan dari 'Serius' menjadi 'Waspada' di Korea Selatan.

Sejalan dengan itu, 'kewajiban karantina 7 hari' untuk pasien terkonfirmasi COVID-19 juga dilonggarkan menjadi 'rekomendasi karantina 5 hari'.

Pengumuman tersebut menandai berakhirnya pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama 3 tahun sejak Februari 2020 lalu.

Presiden Yoon mengumumkan reorganisasi sistem penanganan COVID-19 tersebut dalam rapat Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional yang dipimpinnya di Kantor Kepresidenan pada hari Kamis (11/05) dan juga mengatakan dirinya merasa senang karena masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan sehari-hari setelah 3 tahun 4 bulan.

Peringatan krisis COVID-19 yang diturunkan menjadi 'Waspada' itu akan diterapkan mulai bulan Juni mendatang berdasarkan pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan berakhirnya status pandemi COVID-19 di dunia. Serta rekomendasi komite penasihat penanggapan krisis penyakit menular nasional Korea Selatan untuk mencabut peringatan 'Serius' COVID-19.

Menurutnya, aturan tes PCR untuk memasuki Korea Selatan dan kewajiban penggunaan masker dalam ruangan juga telah dihapuskan, kecuali bagi rumah sakit yang memiliki ruang rawat inap. Namun, bantuan biaya tes dan pengobatan COVID-19 akan diberikan untuk sementara waktu.

Dalam rapat tersebut, Presiden Yoon mengatakan pandemi COVID-19 dapat diakhirki berkat usaha para tenaga medis yang melakukan upaya keras dan masyarakat yang aktif berkolaborasi dalam pencegahan COVID-19.

Presiden Yoon menambahkan, pemerintah akan menyediakan sistem penanganan berbasisi ilmu pengetahuan untuk menanggulangi pandemi baru, meningkatkan kemampuan perkembangan vaksin, memperkuat kerja sama internasional, hingga membuat kebijakan pasca COVID-19.