Kedepannya, jika sistem poin reward yang dapat ditukarkan menjadi miles pesawat tidak dapat digunakan dalam periode tertentu lantaran situasi yang sulit untuk dihindari seperti pandemi COVID-19, maka masa kedaluarsa miles pesawat akan bisa diperpanjang. 
 
Komisi Perdagangan Adil (FTC) di Korea Selatan telah meninjau ketentuan dan syarat pelanggan Korean Air dan Asiana Airlines, sehingga memutuskan merevisi delapan ketentuan yang dinilai merugikan.
 
Menurut ketentuan terkait, kedua maskapai penerbangan dapat memperpanjang masa berlaku miles dalam situasi dimana hampir tidak mungkin menggunakan miles di tengah sulitnya melakukan perjalanan udara.
 
Kedua maskapai penerbangan terbesar di Korea Selatan sebelumnya memperpanjang masa batas waktu penggunaan miles sebanyak tiga kali hingga dua setengah tahun selama pandemi.
 
Berdasarkan revisi kali ini, Korean Air dan Asiana Airlines memasukkan ketentuan mengenai masa berlaku mile. Bahwa masa penggunaan miles dapat diperpanjang jika penggunaan miles tidak memungkinkan atau secara jelas dibatasi.
 
Seorang pejabat senior di FTC mengatakan, jika periode tertentu untuk tidak mungkin menggunakan miles termasuk dalam masa kedaluarsa, ketentuan itu tidak adil. Ditambahkan, perpanjangan masa penggunaan miles itu wajar berdasarkan prinsip itikad baik dan keadilan.
 
Revisi ketentuan tersebut bertujuan untuk maskapai penerbangan, harus menjamin sepenuhnya peluang penggunaan miles ketika adanya perubahan ketentuan yang tidak menguntungkan konsumen.
 
Di sisi lain, ketentuan dan syarat yang direvisi juga mencakup kewajiban untuk melakukan pemberitahuan pribadi melalui layanan situs, bahkan email atau pesan teks jika isi kontrak diubah.
 
Jika kesalahan untuk mengumpulkan miles terjadi akibat kesalahan sistem atau metode penipuan, maskapai tidak boleh merevisi secara sembarangan, serta harus memberitahukannya kepada pelanggan.