Korea Utara meluncurkan rudal jarak pendek ke arah timur dari Pulau Jagangdo, Korea Utara, pada hari Selasa (28/09) pagi. 

Kepala Staf Gabungan (JCS) mengonfirmasi Korea Utara meluncurkan satu rudal jarak pendek ke arah timur dari Pulau Jagangdo pada pukul 06.40 hari Selasa (28/09).

Ditambahkannya, otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat tengah menganalisis informasi lebih lanjut, seperti jenis dan ketinggian rudal.

Diinformasikan bahwa rudal yang diluncurkan Korea Utara kali ini berbeda dengan rudal sebelumnya, dilihat dari segi jangkauan, ketinggian, dan lainnya.

Peluncuran kali ini dilaksanakan 13 hari setelah peluncuran rudal balistik jarak pendek ke arah timur dari kereta api, dan tiga hari setelah dikeluarkannya pernyataan yang berpandangan ke depan dari Wakil Direktur Pertama Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara Kim Yo-jong.

Dalam pernyataannya, Kim menuntut penarikan pernyataan Korea Selatan yang menilai peluncuran rudal Korea Utara sebagai provokasi. 

Karenanya, terdapat juga analisis yang mengatakan bahwa peluncuran kali ini dilakukan untuk mengonfirmasi tanggapan Korea Selatan. 

Sementara itu, JCS menyatakan bahwa otoritas militer Korea Selatan dan AS sedang mengawasi pergerakan Korea Utara secara seksama melalui kerja sama erat dan meningkatkan kesiagaan terhadap kemungkinan peluncuran tambahan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae menggelar rapat darurat Dewan Keamanan Nasional (NSC) pada pukul 08.00 hari Selasa (28/09). 

Cheongwadae telah menerima laporan terkait peluncuran rudal Korea Utara dan menyatakan keprihatinan atas peluncuran yang dilakukan di saat yang penting untuk menstabilkan kondisi di Semenanjung Korea.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa pihaknya berupaya untuk menangani situasi di Semenanjung Korea secara damai dan mengembangkan hubungan kedua Korea berdasarkan dialog dan kerja sama.