Amerika Serikat (AS) menyatakan pihaknya akan memperkuat kerja sama keamanan dengan negara-negara aliansinya, termasuk Korea Selatan, untuk menanggulangi aksi agresif China di wilayah Indo-Pasifik.
Namun, AS juga menegaskan upaya diplomatik menghadapi Korea Utara, dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak menginginkan bentrokan di kawasan tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga menegaskan penguatan kerja sama keamanan dengan negara-negara sekutu di wilayah Indo-Pasifik.
Blinken yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara di ASEAN mengatakan hal itu dalam pidatonya di sebuah perguruan tinggi di Jakarta, Indonesia.
Ia juga menyebut bahwa AS memperluas hubungan ekonomi dan militernya sebagai langkah utama dalam melawan China.
Blinken mengatakan bahwa AS memperkuat solidaritas dengan lima negara, yaitu Korea Selatan, Australia, Filipina, dan Taiwan.
Menteri Luar Negeri AS menilai bahwa konsep AS, yakni 'Penekanan Konsolidasi', telah berkontribusi dalam mempertahankan perdamaian di wilayah Indo-Pasifik selama puluhan tahun.
Dijelaskannya, AS menunjukkan diplomasi yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan terhadap Korea Utara demi denuklirisasi Semenanjung Korea.
Dituturkan Blinken, AS akan memperkuat penekanan konsolidasi sembari menanggulangi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara melalui pendekatan praktis dan yang diatur bersama negara-negara aliansinya.
Dia memastikan bahwa AS secara serius mengelola persaingan AS dan China agar tidak berkembang menjadi konflik.
Sementara itu, China menilai praktik AS untuk menimbulkan perpecahan dan konfrontasi tidak populer di tengah masyarakat dunia dan tidak akan berjalan di kawasan Asia Pasifik.
Pernyataan Menteri Luar Negeri AS tersebut ditafsirkan kembali mengonfirmasi kebijakan luar negeri pemerintahan Biden untuk memperkuat pengekangan terhadap China dan Rusia melalui kerja sama dengan negara-negara ASEAN.