Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyampaikan harapannya agar pemilihan umum presiden yang akan berlangsung pada Maret tahun ini akan menjadi pemilihan umum untuk persatuan yang penuh harapan, terlepas dari permusuhan dan perpecahan yang terjadi.
    
Moon membuat pernyataan tersebut pada hari Senin (03/01) dalam Pidato Tahun Baru di Kantor Kepresidenan di Seoul, menyebut pemilihan mendatang sebagai salah satu momen yang menentukan bagi kehidupan masyarakat Korea Selatan dan masa depan negara. 
 
Mengutip Korea Selatan yang memiliki sejarah kesuksesan mengatasi kesulitan melalui persatuan dan kerja sama, Presiden Moon menekankan perlunya persatuan masyarakat untuk menuju masa depan.
 
Presiden Moon juga berkomitmen untuk dengan penuh semangat membuka era Korea Selatan sebagai negara pemimpin di dunia dengan menangani penyusunan kembali rantai pasokan global dan persaingan teknologi, serta mendorong proyek-proyek strategis nasional.
 
Dalam pidato terakhirnya sebagai presiden Korea Selatan, Presiden Moon mengungkapkan bahwa pemulihan ke kehidupan normal sehari-hari secara menyeluruh merupakan tugas yang menjadi prioritas utama di masa akhir kepemimpinannya. 
 
Terlebih lagi, Presiden Moon berjanji akan melakukan upaya terbaik untuk menyediakan kompensasi dan dukungan penuh kepada para pengusaha kecil yang terkena dampak pukulan keras pandemi COVID-19. 
 
Dia juga berkomitmen untuk sekuat tenaga menstabilkan pengadaan perumahan agar tidak meninggalkan tantangan serupa bagi pemerintahan selanjutnya. 
 
Adapun Presiden Moon menekankan bahwa ini adalah saat yang penting bagi kerja sama antara Korea Selatan dan Korea Utara.
 
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa hingga detik terakhir, pemerintahannya akan tetap berupaya mencari jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan dan menormalkan hubungan antar-Korea, termasuk mendorong deklarasi akhir Perang Korea secara resmi.