Buku pelajaran bahasa Korea dan pena berbunyi dikembangkan untuk membantu siswa-siswi dari keluarga multi budaya.

Jika menyentuh buku bahasa Korea dengan pena berbentuk mikrofon, maka bunyi akan keluar dari pena itu.

Dengan memilih bahasa ibunya, pelajar dapat memahami pelajaran dalam bahasa Korea yang belum dipahaminya.

Pena berbunyi yang dikembangkan Dinas Pendidikan Chungcheong Selatan itu tersedia dalam enam bahasa.

Buku bahasa Korea yang disediakan terdiri dari kalimat-kalimat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari para murid di lingkungan sekolah, seperti masuk sekolah, pelajaran, waktu makan siang, dan sebagainya.

Kelebihan buku itu adalah siswa dapat mengulang pembelajaran tanpa koneksi internat atau bantuan alat elektronik lainnya. 

Melalui fungsi rekam pada pena, siswa dapat mendengarkan pelafalan yang benar.

Milana, murid kelas 3 SD Naepo, mengatakan dirinya merasa senang karena dapat mengetahui pelajaran yang belum dipahaminya dalam bahasa Rusia.
 
Menurut data-data Kementerian Pendidikan, jumlah murid dari keluarga multibudaya mencapai 160 ribu orang di seluruh negeri Korea Selatan dan meningkat 16 persen dibandingkan tahun 2019 lalu.

Seorang guru SD di Provinsi Chungcheong Selatan mengatakan bahwa murid dari keluarga multibudaya menghadapi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari akibat tidak dapat berbahasa Korea, tetapi mereka senang dapat belajar sendiri dengan menggunakan buku dan pena itu.

Selain buku dan pena berbunyi tersebut, Dinas Pendidikan akan menempatkan tenaga pendukung untuk membantu menerjemahkan isi pelajaran di sekolah-sekolah yang memiliki banyak murid yang berasal dari keluarga multibudaya.