Pemerintah Korea Selatan menolak tuntutan pemerintah Jepang yang mengecualikan Korea Selatan dari perlakuan khusus, yakni 'daftar negara putih' dengan klaim bahwa Korea Selatan tidak menerapkan pembatasan terhadap senjata konvensional. 

Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Korea Selatan pada hari Rabu (17/7/19) menuturkan bahwa penerapan sistem kontrol material strategis dan non-strategis Korea Selatan lebih ketat daripada Jepang. 

Sistem 'Catch All' merujuk pada kontrol ekspor pemerintah Korea Selatan terhadap seluruh bahan baku yang kemungkinan besar digunakan untuk membuat senjata pemusnah massal, kendati merupakan bahan material non-strategis. 

Menurut data dari kementerian terkait, Jepang tidak menerapkan sistem serupa terhadap negara putih. Sedangkan Korea Selatan melakukan pengetatan ekspor ketika eksportir sudah mendapat fakta atau kontraktor mengabarkan pemerintah bahwa bahan baku itu digunakan untuk memproduksi senjata.

Dalam kenyataannya, Korea Selatan tengah menerapkan pengetatan ekspor sebanyak 60 material non-strategis kepada Korea Utara, karena terkait dengan senjata konvensional. 

Selain itu, dalam pembatasan ekspor bahan baku terhadap negara tertentu, Korea Selatan memberlakukan pengetatan ekspor 21 material kepada Iran, Suriah dan Pakistan. Sebaliknya, Jepang hanya mengendalikan ekspor terhadap Suriah.