Kementerian Pertahanan Korea Utara mengumumkan bahwa Korea Utara menembak dan mengkremasi seorang aparatur sipil negara (ASN) Korea Selatan yang hilang di sekitar Garis Batas Utara (Northen Limit Line, NLL).
Menurut kementerian itu, militer Korea Selatan mendapatkan informasi bahwa ASN Korea Selatan berumur 47 tahun tersebut hilang dari kapal patroli penangkap ikan tempat dia bekerja pada hari Senin (21/09/20) lalu dan kemudian ditemukan di pantai Korea Utara pada hari berikutnya.
Militer Korea Selatan mengetahui warga negara Korea Selatan itu masih hidup saat ditemukan dan Korea Utara telah mendapat pengakuan dari pria tersebut. Kemudian kapal patroli Korea Utara menembaknya berdasarkan perintah dari atasannya.
Perwakilan militer Korea Selatan memperkirakan pria Korea Selatan tersebut kemungkinan besar ingin membelot ke Korea Utara jika meninjau fakta bahwa ia meninggalkan sepatunya di kapal dan melakukan pengakuan kepada pihak Korea Utara.
Untuk mendapat penjelasan tentang kasus tersebut, pihak militer Korea Selatan mencoba melakukan kontak dengan Korea Utara melalui Komando PBB, tetapi Korea Utara tidak membalasnya.
Militer Korea Selatan mengecam perbuatan Korea Utara dan meminta pemerintah Korea Utara untuk memberikan penjelasan dan juga menghukum pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa kali ini.
Sementara itu, Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengadakan rapat Komite Tetap Badan Keamanan Nasional (National Security Council, NSC) pada hari Kamis (24/09/20) untuk membahas langkah penangulangan kasus tersebut dan dampaknya pada hubungan antar-Korea.