Hasil video dari satelit multiguna geostasioner pertama di dunia yang dibuat oleh Korea Selatan untuk pertama kalinya diumumkan pada hari Kamis (18/11/20).

Satelit dengan nama Chollian 2B ini diluncurkan di Pusat Antariksa Guyana Prancis pada tanggal 19 Februari lalu dan berhasil ditempatkan di lokasi tujuannya pada tanggal 6 Maret lalu. 

Berdasarkan hasil video observasi partikulat udara yang diambil Chollian 2B, warna merah di bagian utara China menyebar ke Beijing lalu ke bagian pantai barat Korea Selatan.

Perpindahan debu kuning dan partikulat udara yang berasal dari China itu tertangkap dengan jelas oleh Chollian 2B.

Tugas Chollian 2B adalah melakukan observasi pencemaran udara di wilayah Asia. Performa dan kegunaannya dinilai lebih unggul daripada satelit lingkungan dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Berbeda dengan satelit AS dan Eropa yang berputar di orbit rendah sehari sekali, Chollian 2B berada di ketinggian 36 ribu kilometer dan melakukan rata-rata 8 kali observasi dalam sehari.

Oleh karena itu, Chollian 2B mampu mengobservasi sumber dan pergerakan zat polusi udara dan diharapkan dapat memberikan kunci penting untuk menemukan penyebab partikulat udara di Semenanjung Korea.

Pemerintah Korea Selatan akan berbagi data observasi Chollian 2B dengan negara-negara Asia agar dapat dipergunakan untuk penelitian bersama.