Pemimpin Korea Utara menyatakan bahwa kepemilikan kekuatan militer dan peningkatannya adalah kebijakan partai yang terpenting.
Dalam pidatonya di acara pameran pengembangan pertahanan pada hari Senin (11/10) lalu, Kim Jong-un mengatakan bahwa situasi militer yang dihadapi Korea Utara berbeda dengan di masa lalu.
Khususnya, Kim menyebut pembelian jet tempur siluman dan pesawat pengintai tanpa awak yang dibeli oleh Korea Selatan dari AS sebagai upaya memodernisasi persenjataan yang berlebihan.
Dia juga mengkritik sikap mendua Korea Selatan yang memodernisasi persenjataan canggih untuk menahan kekuatan militer Korea Utara, namun di sisi lain menganggap pengembangan senjata Korea Utara sebagai provokasi.
Kim mengeluarkan peringatan bahwa apabila hak pertahanan diri Korea Utara diganggu, maka pihaknya akan mengambil langkah tegas tanpa ampun.
Dia juga mengkritik AS dengan mengatakan bahwa AS sering mengatakan pihaknya tidak memiliki sikap bermusuhan terhadap Korea Utara, namun tidak ada alasan untuk mempercayai pernyataan itu.
Namun, Kim menyatakan bahwa musuh utama Korea Utara adalah perang, dan bukan Korea Selatan atau AS.
Ditambahkan pula, Korea Utara tidak meningkatkan kemampuan pertahanan negara untuk diarahkan pada Korea Selatan, dan perang antara satu bangsa tidak boleh terulang kembali.
Kim membuka peluang dialog sembari mengatakan bahwa pihaknya berkonsentasi untuk mencapai perdamaian yang kukuh di Semenanjung Korea.
Sementara itu, di acara pameran pengembangan pertahanan kali ini, persenjataan yang dikembangkan oleh Korea Utara selama lima tahun terkahir dipertunjukkan, dan Kim menegaskan bahwa acara kali ini merupakan suatu kebanggaan nasional layaknya parade militer skala besar.