Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengumumkan bahwa Korea Utara telah meluncurkan proyektil yang belum teridentifikasi ke arah Laut Timur pada Rabu (05/01) pagi. 

Dilaporkan bahwa otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) sedang menganalisis informasi tambahan secara cermat, termasuk mengenai jenis proyektil dan jarak jangkaunya. 

Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya telah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan sembari terus memantau pergerakan militer Korea Utara. 

Ditambahkannya bahwa Korea Selatan dan AS tengah bekerjasama secara erat untuk kesiapsiagaan menyeluruh menghadapi kemungkinan peluncuran tambahan. 

Jepang pun mengumumkan bahwa Korea Utara telah menembakan proyektil yang diduga sebagai rudal balistik. 

Korea Utara melakukan penembakan pertama di tahun ini, sekitar 70 hari setelah melakukan uji rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) pada 19 Oktober tahun lalu. 

Sebelumnya, saat merilis hasil rapat pleno Partai Buruh pada akhir Desember lalu, Korea Utara menyatakan komitmen untuk melanjutkan peningkatan kekuatan pertahanan di tahun baru ini, dengan mendorong pengembangan dan produksi peralatan tempur kuat yang sesuai untuk pertempuran modern.

Terdapat spekulasi yang mengatakan bahwa peluncuran rudal tersebut merupakan bagian dari latihan militer musim dingin Korea Utara yang sedang berlangsung sejak awal Desember lalu.