Mantan anggota parlemen Partai Kekuatan Rakyat (PPP), Na Kyung-won, mengumumkan tidak akan mencalonkan diri sebagai pemimpin partai.
 
Na tampak membuang niat untuk mencalonkan diri sebagai ketua partai setelah terjadi konflik dengan Kantor Kepresidenan dan protes dari beberapa anggota parlemen dari partainya.
 
Kemungkinan pencalonan Na tersebut sempat menjadi variabel terbesar dalam persaingan memperebutkan kekuasan dalam Partai Kekuatan Rakyat.
 
Dalam konferensi pers pada Rabu (25/01), Na mengatakan dia tidak lagi berniat mengumumkan pencalonan diri sebagai ketua partai dalam konvensi nasional Partai Kekuatan Rakyat pada 8 Maret mendatang.
 
Na mengatakan dengan berani akan menyerahkan tawaran kepemimpinan partai jika hal tersebut dapat mengurangi kekhawatiran publik mengenai perpecahan dan kebingungan internal partai serta membantu membawa keharmonisan dan persatuan.
 
Konferensi pers tersebut diadakan 12 hari setelah Presiden Yoon Suk Yeol memecat Na dari jabatan Wakil Ketua Komisi Kelahiran Rendah dan Penuaan Penduduk.
 
Na membeberkan rencana memulai perjalanan untuk masa depan baru dan membangun solidaritas berdasarkan semangat pengorbanan diri untuk kepentingan partai dan bertahan demi keharmonisan.
  
Na mengharapkan kesuksesan bagi pemerintahan Yoon Suk Yeol, mengatakan bahwa Partai Kekuatan Rakyat merupakan akar politik demokrasi liberal.
 
Dia menekankan dirinya akan melakukan yang terbaik sebagai "anggota partai abadi" untuk memulihkan kembali kepercayaan rakyat dan melindungi kehormatan partai konservatif Korea Selatan.
 
Na sempat menempati peringkat ketiga dalam daftar kelayakan pemimpin partai, bersama anggota parlemen Kim Gi-hyeon dan Ahn Cheol-soo, berdasarkan sejumlah hasil jajak pendapat mengenai dukungan terhadap partai berkuasa baru-baru ini, termasuk survei yang dilakukan oleh KBS.
 
Dengan keputusan Na tersebut, kemungkinan besar perebutan kekuasaan Partai Kekuatan Rakyat akan terjadi antara Kim Gi-hyeon dan Ahn Cheol-soo.