Sejalan dengan pengaturan kembali level pencegahan COVID-19, perawatan tanpa tatap muka juga akan diterapkan dalam tahapan masa uji coba mulai 1 Juni mendatang.

Perawatan perdana terhadap anak pada hari libur dan malam hari yang diperkirakan diizinkan pada awalnya tidak dilaksanakan. Sehingga konsultasi terhadap pasien anak hanya diizinkan tanpa preskripsi. 

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan melaporkan langkah pelaksanaan tahap uji coba perawatan tanpa tatap muka tersebut pada hari Selasa (30/05).

Perawatan tanpa tatap muka dilaksanakan di lembaga medis tingkat klinik kepada pasein yang pernah mendapatkan perawatan tanpa tatap muka. 

Pasien yang memiliki penyakit bawaan dan pasien lainnnya masing-masing bisa menerima perawatan tanpa tatap muka di klinik yang pernah menyuguhkan perawatan tatap muka dalam satu tahun, dan 30 hari. 

Pasien anak juga bisa menerima perawatan tanpa tatap muka di lembaga klinik yang pernah mendapatkan perwatan tatap muka sebelumnya. 

Namun, para penduduk di kepulauan, daerah terpencil, kalangan lansia berusia 65 tahun yang terdaftar sebagai difabel atau perlu menerima perawatan jangka panjang, pasien yang dikonfirmasi positif pada penyakit menular, dan lainnya, bisa menerima perawatan perdana tanpa tatap muka walaupun tidak ada pengalaman penerimaan perawatan tatap muka. 

Pasien dapat menerima obat yang diperlukan setelah pasien langsung menetapkan apotik. Namun dalam kasus dimana perawatan perdana diizinkan, penerimaan obat di rumah bisa dilaksanakan melalui kosultasi dengan apoteker. 

Pemerintah memberikan waktu masa percobaan selama 3 bulan terhitung sejak tanggal 1 Juni, agar pasien dan lembaga medis bisa menyesuaikan dalam langkah tersebut.