Pemerintah Korea Selatan membatasi jumlah masker yang dapat dibeli oleh setiap individu menjadi dua lembar dalam seminggu di apotek mulai hari Jumat (06/03/20). Mulai minggu depan, penjualan masker dilakukan dengan sistem ganjil-genap berdasarkan tahun kelahiran pembeli.
Para pembeli masker harus menunjukkan kartu identitasnya agar pembeliannya terdaftar pada sistem untuk mencegah pembelian ulang masker.
Di kantor pos dan supermarket Nonghyup, setiap individu hanya dapat membeli satu masker saja hingga sistem pencegah pembelian ulang tersedia.
Pemerintah Korea Selatan menyatakan penjualan masker publik diperbanyak dari 50 persen menjadi 80 persen dari total produksinya dan ekspor masker yang sebelumnya dibatasi sebanyak 10 persen kini sepenuhnya dilarang.
Pemerintah Korea Selatan berencana agar Badan Jenderal Logistik melakukan kontrak beli langsung dengan produsen masker agar dapat menyediakan masker dengan cepat dan stabil, lalu menyediakan masker ke fasilitas medis, zona penanganan khusus dan kalangan lemah terlebih dahulu.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan memberikan berbagai bantuan kepada sejumlah produsen masker untuk meningkatkan kapasitas produksi masker dari 10 juta ke 14 juta lembar.
Untuk mengatasi kekurangan bahan utama masker, yakni "MB filter," pemerintah Korea Selatan hendak meningkatkan dan menyederhanakan proses impornya.
Pemerintah Korea Selatan juga mengizinkan kerja lembur, memberikan dana bantuan perekrutan, melonggarkan peraturan, dan menunda pemeriksaan pajak bagi produsen masker, semua dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi masker.
Pemerintah Korea Selatan menjelaskan bahwa produksi masker saat ini telah meningkat dua kali lipat dibandingkan saat pertama kali kasus COVID-19 merebak.
Pada tanggal 2 Maret lalu, jumlah produksi masker di Korea Selatan mencatat 10,88 juta lembar.