Perhimpunan dokter Korea Selatan telah memperingatkan aksi mogok kerja pada hari Jumat (07/08/20) besok untuk menolak peningkatan kuota mahasiswa kedokteran. Di sisi lain, pemerintah Korea Selatan kembali meminta komunitas medis untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui dialog.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, Park Neung-hoo melalui wacana untuk rakyat pada hari Kamis (06/08/20), meminta komunitas medis untuk memahami bahwa peningkatan kuota mahasiswa kedokteran merupakan keputusan yang diperlukan untuk negara dan rakyat Korea Selatan.
Kemudian Park menegaskan bahwa tidak layak untuk mengadakan aksi mogok kerja di tengah kondisi yang memprihatikan akibat pandemi COVID-19 dan kesehatan maupun keselamatan rakyat tidak boleh terancam di tengah kondisi apapun.
Park selanjutnya mengajak para dokter untuk menyelesaikan masalah melalui musyawarah karena masih banyak hal penting yang dapat dibicarakan terkait peningkatan kuota mahasiswa kedokteran.
Pemerintah Korea Selatan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menambahkan 4.000 orang dokter dalam 10 tahun ke depan dengan cara meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran mulai tahun akademik 2022. Sedangkan komunitas medis Korea Selatan dengan keras memprotesnya hingga berencana melakukan aksi mogok kerja mulai hari Jumat besok.