Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat selama berhari-hari di Korea Selatan telah menewaskan setidaknya 31 orang dan sebelas lainnya masih dalam pencarian.
Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional Korea Selatan melaporkan hingga Senin (10/08/20) pagi, 31 orang meninggal dunia, sebelas orang hilang dan delapan lainnya luka-luka karena hujan lebat yang turun sejak tanggal 1 Agustus.
Sejak hari Jumat (07/08/20) lalu, terdapat tambahan 13 orang tewas dan dua orang hilang dalam musibah banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras di Provinsi Jeolla Selatan.
Sekitar tujuh ribu orang di sebelas kota dan provinsi di seluruh negeri Korea Selatan telah dievakuasi dari rumah mereka dan sekitar 3.400 orang masih tetap berada di tempat-tempat penampungan sementara.
Selain itu, terdapat lebih dari 14 ribu kasus kerusakan fasilitas umum dan swasta, termasuk lebih dari 700 titik longsor dan sekitar 43 ribu ruas jalan dan jembatan yang dilaporkan rusak.
Lebih dari 4.100 unit rumah tertimbun longsor, sementara sekitar 25 ribu hektar lahan pertanian juga dilaporkan tergenang banjir.
Hujan deras juga menyebabkan penghentian layanan kereta api di beberapa jalur.
Hujan deras diprediksi masih akan terus mengguyur Korea Selatan selama sepekan ini karena Topan Jangmi tengah mendekati bagian selatan Korea Selatan, termasuk Pulau Jejudo.