Sejumlah aksi demonstrasi dan ungkapan bela sungkawa bagi korban kekerasan di Myanmar digelar di seluruh pelosok negeri Korea Selatan pada hari Sabtu (27/03).
Aksi yang digelar untuk memberikan penghormatan kepada para korban tersebut juga dilakukan di kota Gwangju, di mana protes pro-demokrasi serupa pernah dilakukan di tahun 1980.
Seorang warga Myanmar yang turut menghadiri acara itu mengatakan tidak akan melupakan dukungan ini hingga jika suatu hari nanti Myanmar menjadi negara demokrasi. Selain itu, dia juga meminta dukungan solidaritas dari masyarakat internasional.
Selain kota Gwangju, aksi unjuk rasa serupa digelar di seluruh negeri, termasuk di Kota Seoul, Daegu, Incheon, dan Daejeon pada waktu yang bersamaan. Video aksi di berbagai tempat tersebut ditayangkan di Myanmar.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan pada hari Minggu (28/03) lalu mengkritik keras aksi kekerasan oleh militer Myanmar yang menyebabkan banyak korban warga sipil.
Korea Selatan mengecam kekerasan brutal yang terus berlanjut di Myanmar, kendati adanya seruan berulang dari komunitas internasional. Korea Selatan mendesak agar penggunaan aksi kekerasan segera dihentikan.