Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Kamis (09/04/20) memutuskan untuk tidak melakukan penyesuaian terhadap suku bunga acuannya.

Oleh karena itu, suku bunga acuannya tetap dipertahankan di level 0,75 persen, yang merupakan level terendah dalam sejarah setelah diturunkan sebanyak 0,5 persen poin pada bulan lalu.

Keputusan BOK itu sesuai dengan prediksi karena penurunan bulan lalu cukup besar dan beberapa langkah penanggulangan untuk penyediaan likuiditas juga telah disediakan.

BOK menerangkan bahwa pihaknya memeriksa kondisi penyebaran COVID-19, dampaknya pada perekonomian dan keuangan domestik, serta perubahan kondisi kestabilan keuangan lalu memutuskan untuk mengatur pelonggaran keuangan ke depannya.

Meskipun suku bunga acuan telah dibekukan, BOK menyiratkan kemungkinan prediksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dapat kembali diturunkan.

Komite Keuangan BOK menilai, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan untuk tahun ini akan berada di bawah 2,1 persen sesuai prediksi sebelumnya dan ketidakpastian pertumbuhan juga sangat tinggi.

Hal itu disebabkan oleh tren pertumbuhan ekonomi domestik yang menurun drastis karena kegiatan konsumsi berkurang dengan pesar, pengaturan kembali investasi konstruksi, dan volume ekspor yang menurun.

Sementara itu, BOK memasukkan obligasi bank khusus ke dalam perdagangan sederhana untuk mengoperasikan pasar terbuka dan ini merupakan kali pertama sejak krisis keuangan tahun 2008 lalu. 

Tindakan BOK itu diberlakukan mulai tanggal 14 April 2020 hingga tanggal 31 Maret 2021.