Thumbnail : Getty Images Bank
Laju pertumbuhan penduduk alami yang diperoleh dari selisih jumlah kelahiran dikurangi dengan jumlah kematian, untuk pertama kalinya turun di bawah angka nol pada tahun lalu, sehingga Korea Selatan tengah mengalami transisi menuju penurunan populasi alami.
Berdasarkan data tentatif untuk hasil statistik angka kelahiran dan kematian 2020 yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Statistik Nasional Korea Selatan pada hari Rabu (24/02/21), jumlah bayi yang lahir sepanjang tahun lalu tercatat sebanyak 272.000 orang.
Angka tersebut kurang dari setengah jika dibandingkan dengan tahun 2001 dan mengalami penurunan 10 persen jika dibandingkan setahun yang lalu.
Sedangkan angka kematian pada tahun 2020 meningkat 3,4 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 305.100 orang.
Angka kelahiran tampaknya menurun sedangkan jumlah kematian meningkat, sehingga pertumbuhan penduduk alami tercatat –33.000 orang, mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak data tersebut dipublikasikan sejak tahun 1970.
Jumlah rata-rata bayi yang dapat dilahirkan oleh seorang wanita sepanjang umurnya juga ikut turun dari yang sebelumnya 0,92 orang pada tahun sebelumnya menjadi 0,84 orang.
Angka tersebut tetap tercatat yang paling rendah dari negara-negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development, OECD)
Ditambah dengan pandemi COVID-19, kasus pernikahan dan jumlah kelahiran dikhawatirkan akan semakin turun, sehingga laju penurunan populasi di Korea Selatan akan semakin cepat ke depannya.